🐠 Benda Dengan Massa 10 Kg Berada Di Bidang Mendatar Kasar

Sebuahbalok bermassa 20 kg berada di atas lantai mendatar kasar. Gaya tarik f 140 n. Balok a massa 40 kg dan balok b massa 20 kg berada di atas permukaan licin didorong oleh gaya f sebesar 120 n seperti diperlihatkan gambar berikut. Sebuah Balok Ditarik Bermassa 8 Kg Di Atas Bidang Datar Yaang Kasar Uk 0 2 Dengan Gaya 50 N Brainly Co Id . Koefisiengesek 0,2. Ujung bidang miring diperlengkapi katrol dengan massa 600 gram. Jari- jari 10 cm (dianggal silinder pejal). Ujung tali di atas bidang miring diberi beban 4 kg. Ujung tali yang tergantung vertikal diberi beban dengan massa 10 kg. Tentukanlah percepatan dan tegangan tali sistem tersebut! Posta Comment for "Sebuah benda 2 kg berada 10 m di atas tanah. Tentukan energi potensial benda jika kita ambil bidang acuan 2 m di bawah tanah" Popular Post Balokbermassa 40 kg berada di atas bidang miring licin dengan sudut kemiringan 30° sehingga balok bergerak dengan percepatan konstan. Massa kedua benda berturut-turut 5 kg dan 2,5 kg. Koefisien gesekan kinetik antara benda I dan lantai 0,2. Tentukkan berapa percepatan balok A jika balok A ditarik dengan gaya mendatar sebesar: a. 10 N SELAMATBELAJAR SEMUANYAAA!!GAYA NORMAL TEGANGAN TALI https://www.youtube.com/watch?v=it76Gnd8pW4SOAL-SOAL DI m= massa benda (Kg) a = percepatan (m/s2) Contoh soal: Sebuah balok yang massanya 15 Kg berada di atas lantai di tarik oleh gaya sebesar 50 N dengan arah mendatar. Ketika benda itu bergerak terjadi gaya gesekan antara benda dengan lantai yang besarnya 5 N. seperti terlihat pada gamabar dibawah ini! ΣF = 0 ΣF = m . a Definisi: SatuNewton (dituli 1 N) didefinisikan sebagai gaya yang menghasilkan percepatan 1 m/s2 ketika gaya ini diberikan pada benda bermassa 1 Kg. Satuan F = (Satuan m) x (Satuan a) 1 N = (1 Kg) x (1 m/s2) 1 N = 1 Kg m/s2. Ä Hukum III Newton. Ketika Naruto sedang berlari, kemudia Naruto tersandung oleh batu. Contoh6: Sebuah silinder pejal bermassa 4 kg dan jari-jari 10 cm berada di atas bidang mendatar kasar. Silinder F ditarik dengan gaya mendatar F = 60 N pada sumbunya, sehingga bergerak menggelinding. m= massa benda (kg) g = percepatan gravitasi (m/s 2) 2. Gerak Benda Pada Bidang Miring salah satu benda terletak pada bidang mendatar yang licin dihubungkan dengan benda lain dengan menggunakan seutas tali melalui sebuah katrol, di mana benda yang lain dalam keadaan tergantung tampak seperti pada gambar berikut di samping. Untuk . Hubungan antara gaya dan gerak benda dapat dijelaskan dengan menggunakan Hukum Newton 1, 2, dan 3. Untuk gerak benda pada bidang datar kasar, gaya yang paling berpengaruh adalah gaya gesek. Gaya gesek ini merupakan gaya yang bekerja berlawanan dengan arah gerak benda dan berfungsi untuk menghambat pergerakan suatu benda. Nah, pada kesempatan kali ini penulis akan menyajikan beberapa contoh soal dan pembahasannya tentang gerak benda pada bidang datar kasar. Namun sebelum itu kita pelajari kembali konsep tentang Hukum Newton dan gaya gesek berikut ini. Konsep Hukum Newton Hukum I Newton Hukum II Newton Hukum III Newton F = 0 F = ma Faksi = −Freaksi Keadaan benda ∎ diam v = 0 m/s ∎ bergerak lurus beraturan atau GLB v = konstan Keadaan benda ∎ benda bergerak lurus berubah beraturan atau GLBB v ≠ konstan Sifat gaya aksi reaksi ∎ sama besar ∎ berlawanan arah ∎ terjadi pada 2 objek berbeda Konsep Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetis fs = μs N fk = μk N Bekerja pada benda ∎ diam v = 0 m/s ∎ tepat akan bergerak fs maksimum Bekerja pada benda ∎ bergerak baik GLB maupun GLBB Hubungan Gaya Gesek dan Gerak Benda Besar Gaya Luar Keadaan Benda Jika F fs maksimum Bergerak, berlaku Hukum II Newton dan bekerja gaya gesek kinetik fk Baiklah, jika kalian sudah memahami konsep Hukum Newton dan gaya gesek, kini saatnya kita bahas beberapa contoh soal tentang gerak benda di bidang datar kasar. Silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar dan semoga bisa paham. 1. Sebuah balok bermassa 20 kg berada di atas lantai mendatar. Kemudian balok ditarik dengan gaya sebesar F mendatar. Apabila koefisien gesek statis sebesar 0,6, koefisien gesek kinetis sebesar 0,3 dan g = 10 m/s2, maka tentukan gaya gesek yang dirasakan balok dan percepatan balok jika ∎ F = 100 N ∎ F = 140 N Jawab Diketahui m = 20 kg μs = 0,6 μk = 0,3 g = 10 m/s2 Ditanyakan Gaya gesek f­­ dan percepatan a Langkah pertama, kita gambarkan terlebih dahulu diagram gaya-gaya yang bekerja pada benda secara lengkap seperti yang terlihat pada gambar berikut. Berdasarkan diagram gaya yang bekerja pada balok di atas, besarnya gaya normal dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum II Newton sebagai berikut. FY = ma N – w = ma Karena tidak terjadi gerak dalam arah vertikal, maka a = 0 sehingga N – w = 0 N – mg = 0 N = mg N = 2010 N = 200 N Langkah selanjutnya adalah menentukan pengaruh gaya F dengan cara menghitung dahulu besar gaya gesek statis maksimumnya fs maks fs max = μsN fs max = 0,6200 fs max = 120 N ∎ F = 100 N F fs max berati balok bergerak bekerja gaya gesek kinetis fk dan berlaku Hukum II Newton sebagai berikut. FX = ma F – fk = ma F – μkN = ma 140 – 0,3200 = 20a 140 – 60 = 20a 80 = 20a a = 4 m/s2 Jadi, dengan gaya tarik sebesar 140 N, besar percepatan gerak benda adalah 4 m/s2. 2. Anis menarik sebuah balok yang bermassa 10 kg dengan gaya sebesar 100 N dengan arah membentuk sudut 37° terhadao lantai. Koefisien gesek statis dan kinetis benda terhadap lantai adalah 0,5 dan 0,4. Jika percepatan gravitasi di tempat itu adalah 10 m/s2. Maka tentukan bergerak atau tidak benda tersebut. jika bergerak tentukan percepatannya. Jawab Diketahui m = 10 kg F = 100 N θ = 37° μs = 0,5 μk = 0,4 g = 10 m/s2 Ditanyakan diam atau bergerak, jika bergerak berapa a. Seperti biasa, langkah pertama adalah menggambarkan diagram gaya yang bekerja pada benda tersebut, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Langkah kedua adalah menentukan besar gaya normal N dengan menggunakan Hukum I Newton sebagai berikut. FY = 0 N + F sin θ – w = 0 N = w – F sin θ N = mg – F sin θ N = 1010 – 100sin 37° N = 100 – 1000,6 N = 100 – 60 N = 40 N Langkah selanjutnya adalah menghitung dahulu besar gaya gesek statis maksimumnya fs maks sebagai berikut. fs maks = μsN fs maks = 0,540 fs maks = 20 N Karena F = 100 N > fs maks maka balok yang ditarik Anis sudah bergerak sehingga bekerja gaya gesek kinetik fk. Dengan menggunakan Hukum II Newton, maka percepatan gerak balok adalah sebagai berikut. FX = ma F cos θ – fk = ma F cos θ – μkN = ma 100cos 37° – 0,440 = 10a 1000,8 – 16 = 10a 80 – 16 = 10a 64 = 10a a = 6,4 m/s2 Jadi, balok tersebut bergerak dengan percepatan sebesar 6,4 m/s2. 3. Koefisien gesek statis antara sebuah lemari kayu dengan lantai kasar suatu bak mobil pick up sebesar 0,75. Berapakah percepatan maksimum yang masih boleh dimiliki mobil agar lemari tetap tak bergerak terhadap bak truk tersebut? Jawab Diketahui μs = 0,75 g = 10 m/s2 Ditanyakan Percepatan maksimum amaks Pertama, kita gambarkan ilustrasi kejadian pada soal tersebut. Kemudian lukiskan garis-garis gaya yang bekerja pada objek seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Perhatikan diagram gaya yang bekerja pada lemari di atas. Dengan menggunakan Hukum II Newton, kita peroleh persamaan gerak lemari sebagai berikut. FX = ma f = mamaks μsN = mamaks μsmg = mamaks μsmg = mamaks amaks = μsg amaks = 0,7510 amaks = 7,5 m/s2 jadi kecepatan maksimum mobil pick up tersebut agar lemari tetap dalam keadaan diam adalah sebesar 7,5 m/s2. 4. Balok A = 15 kg dan balok B = 20 kg ditumpuk. Koefisien gesek kinetik antara balok A dengan balok B dan balok B dengan lantai sama yaitu μk = 0,3. Jika balok B ditarik gaya F sehingga bergerak pelan maka tentukan perbandingan gaya gesek yang bekerja antara balok A dan B dengan gaya gesek yang bekerja antara balok B dan lantai. Jawab Diketahui mA = 15 kg mB = 20 kg μk = 0,3 g = 10 m/s2 F = undefine Ditanyakan fA fB Gambar diagram gaya secara terpisah antara balok A dan balok B seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Perhatikan gambar diagram gaya yang bekerja pada kedua balok di atas. Gaya gesek yang bekerja antara balok A dengan balok B adalah fA sedangkan gaya gesek yang bekerja antara balok B dengan lantai adalah fB. Besar masing-masing gaya gesek tersebut adalah sebagai berikut. fA = μkNA fA = μkwA fA = μkmAg fA = 0,31510 fB = 45 N fB = μkNAB fB = μkwA + wB fB = μkmAg + mBg fB = 0,3[15 × 10 + 20 × 10] fB = 0,3150 + 200 fB = 0,3350 fB = 105 N Dengan demikian, perbandingan gaya gesek antara balok A dan balok B dengan gaya gesek antara balok B dengan lantai adalah sebagai berikut. fA fB = 45 N 105 N fA fB = 3 7 5. Tiga buah balok dengan massa masing-masing m1 = 2 kg, m2 = 3 kg dan m3 = 5 kg terletak pada lantai datar. Sebuah gaya F horizontal sebesar 100 N dikenakan pada balok 1. Apabila koefisien gesek kinetik ketiga balok dengan lantai adalah sama, sebesar 0,2 maka tentukanlah ∎ Percepatan ketiga balok ∎ Gaya kontak antara balok 1 dan balok 2 ∎ Gaya kontak antara balok 2 dan balok 3 Jawab Diketahui m1 = 2kg m2 = 3 kg m3 = 5 kg F = 100 N μk = 0,2 g = 10 m/s2 Ditanyakan Percepatan dan gaya kontak. Diagram garis-garis gaya yang bekerja pada masing-masing balok secara terpisah ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Keterangan F12 = gaya aksi yang diberikan balok 1 kepada balok 2 F21 = gaya reaksi yang diberikan balok 2 kepada balok 1 F23 = gaya aksi yang diberikan balok 2 kepada balok 3 F32 = gaya reaksi yang diberikan balok 3 kepada balok 2 Berdasarkan keterangan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa ∎ F12 dan F21 merupakan gaya kontak antara balok 1 dan balok 2 sehingga F12 = F21 ∎ F23 dan F32 merupakan gaya kontak antara balok 2 dan balok3 sehingga F23 = F32 Kemudian, untuk menentukan besar percepatan ketiga balok dan juga gaya kontak, kita tinjau persamaan gerak masing-masing balok menggunakan Hukum I dan II Newton sebagai berikut. ∎ Tinjau Balok 1 FY = 0 N1 – w1 = 0 N1 = w1 N1 = m1g FX = ma F – f1 – F21 = m1a F – μkN1 – F21 = m1a F – μkm1g – F21 = m1a ............... Pers. 4 ∎ Tinjau Balok 2 FY = 0 N2 – w2 = 0 N2 = w2 N2 = m2g FX = ma F12 – f2 – F32 = m2a F12 – μkN2 – F32 = m2a F12 – μkm2g – F32 = m2a ............... Pers. 5 ∎ Tinjau Balok 3 FY = 0 N3 – w3 = 0 N3 = w3 N3 = m3g FX = ma F23 – f3 = m3a F23 – μkN3 = m3a F23 – μkm3g = m3a F23 = m3a + μkm3g ............... Pers. 6 Karena F23 = F32, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan 6 ke dalam persamaan 5 sebagai berikut. F12 – μkm2g – F32 = m1a F12 – μkm2g – m3a + μkm3g = m2a F12 = m2a + m3a + μkm2g + μkm3g ............... Pers. 7 Karena F12 = F21, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan 7 ke dalam persamaan 4 sebagai berikut. F – μkm1g – F21 = m1a F – μkm1g – m2a + m3a + μkm2g + μkm3g = m1a F – μkm1g – m2a – m3a – μkm2g – μkm3g = m1a F – μkm1g – μkm2g – μkm3g = m1a + m2a + m3a F – μkgm1 + m2 + m3 = m1 + m2 + m3a a = [F – μkgm1 + m2 + m3]/m1 + m2 + m3 a = [F/m1 + m2 + m3] – μkg ............... Pers. 8 Kemudian kita masukkan nilai-nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan 8 sehingga kita peroleh besar percepatan, yaitu sebagai berikut. a = [100/2 +3 + 5] – 0,210 a = 100/10 – 2 a = 10 – 2 a = 8 m/s2 Jadi besar percepatan ketiga balok adalah 8 m/s2. Lalu untuk menentukan besar gaya kontak antara balok 1 dan balok 2, kita dapat mensubtitusikan nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam persamaan 4 sebagai berikut. F – μkm1g – F21 = m1a 100 – 0,2210 – F21 = 28 100 – 4 – F21 = 16 96 – F21 = 16 F21 = 96 – 16 F21 = 80 N Jadi besar gaya kontak antara balok 1 dan balok 2 adalah 80 N. Dan terakhir, untuk menentukan besar gaya kontak antara balok 2 dan balok 3, kita subtitusikan nilai percepatan 8 m/s2 ke dalam persamaan 6 sebagai berikut. F23 = m3a + μkm3g F23 = 58 + 0,2510 F23 = 40 + 10 F23 = 50 N Dengan demikian, besar gaya kontak antara balok 2 dan balok 3 adalah 50 N. Contoh soal lain yang perlu kalian pelajari Gaya gesek merupakan gaya yang timbul sebagai akibat dua permukaan benda saling bersinggungan atau bersentuhan. Apabila pada sebuah benda bekerja gaya tertentu sehingga benda bergerak, maka arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesek dilambangkan dengan huruf f friction dan memiliki satuan Newton N. Dilihat dari gerakanya, gaya gesek dibedakan menjadi dua jenis yaitu gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis. Perbedaan kedua jenis gaya gesek tersebut diperlihatkan pada tabel berikut ini. Tabel Perbandingan Gaya Gesek Statis dan Kinetis Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetis Bekerja pada benda yang diam atau tepat akan bergerak hampir bergerak Bekerja pada benda yang bergerak Rumus fs = μsN Rumus fk = μkN Nilai koefisien gesekan lebih besar Nilai koefisien gesekan lebih kecil Nilainya selalu berubah bergantung pada gaya F yang bekerja pada suatu benda Nilainya selalu tetap tidak bergantung pada kecepatan dan percepatan benda baik GLB maupun GLBB Nilai maksimum dicapai ketika benda tepat akan bergerak Tidak ada nilai maksimum Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas beberapa contoh soal tentang gaya gesek benda-benda yang bergerak di bidang datar. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat belajar dan semoga bisa paham. Contoh Soal dan Pembahasan Gaya Gesek Pada Bidang Datar 1. Sebuah balok 10 kg diam di atas lantai datar. Koefisien gesekan statis μs = 0,4 dan koefisien gesek kinetis μk = 0,3. Tentukanlah gaya gesekan yang bekerja pada balok jika gaya luar F diberikandalam arah horizontal sebesar a 0 N b 20 N c 42 N Penyelesaian Diketahui m = 10 kg μs = 0,4 μk = 0,3 g = 10 m/s2 F = 0 N, 20 N dan 42 N Ditanyakan f? Jawab Gaya-gaya yang bekerja pada benda diperlihatkan seperti pada gambar di bawah ini. Karena pada sumbu vertikal tidak terjadi gerak, maka berdasarkan Hukum I Newton berlaku FY = 0 N – w = 0 N = w N = mg N = 10 kg10 m/s2 N = 100 N a Gaya gesek yang bekerja pada balok jika F = 0 N Karena gaya luar F = 0, maka benda pasti tidak bergerak sehingga gaya geseknya sama dengan nol f = 0 Jadi, gaya gesek yang bekerja pada balok adalah 0 N. b Gaya gesek yang bekerja pada balok jika F = 20 N fs = μsN fs = 0,4100 N fs = 40 N Karena F fs = 40 N maka benda bergerak. Karena benda bergerak, maka gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek kinetis yaitu sebesar fk = μkN fk = 0,3100 fk = 30 N Jadi, gaya gesek yang bekerja pada balok adalah 30 N. 2. Sebuah balok bermassa 20 kg berada di atas lantai mendatar kasar. μs = 0,6 dan μk = 0,3. Kemudian balok ditarik gaya sebesar F mendatar. g = 10 m/s2. Tentukan gaya gesek yang dirasakan balok dan percepatan balok jika a F = 100 N b F = 140 N Penyelesaian Diketahui m = 20 kg μs = 0,6 μk = 0,3 g = 10 m/s2 F = 100 N dan 140 N Ditanyakan f dan a? Jawab Gambar diagram gaya yang bekerja pada balok sama seperti pada gambar contoh soal nomor 1 di atas. Gaya normal N memenuhi N = w = mg = 20 kg10 m/s2 = 200 N Pengaruh gaya F dapat diketahui dengan menghitung dahulu gaya gesek statis yang bekerja pada balok, yaitu sebagai berikut. fs = μsN fs = 0,6200 N fs = 120 N a Untuk F = 100 N Karena F fs maka balok bergerak dan gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek kinetik, yaitu sebesar fk = μkN fk = 0,3200 fk = 60 N Karena balok bergerak, maka berlaku Hukum II Newton yaitu sebagai berikut. FX = ma F – fk = ma 140 – 60 = 20a 20a = 80 a = 4 m/s2 Jadi, gaya gesek dan percepatan balok adalah 60 N dan 4 m/s2. 3. Sebuah balok dengan massa 2 kg terletak di atas lantai mendatar. Balok tersebut ditarik oleh gaya 4 N ke atas membentuk sudut 60o terhadap arah mendatar. Bila percepatan gravitasi g = 10 m/s2, koefisien gesek kinetis antara balok dan lantai 0,1. Sedangkan koefisien gesek statisnya 0,2. Maka gaya gesek yang bekerja pada balok dan lantai sebesar… Penyelesaian Diketahui m = 2 kg F = 4 N θ = 60o g = 10 m/s2 μk = 0,1 μs = 0,2 Ditanyakan f? Jawab Diagram gaya-gaya yang bekerja pada balok diperlihatkan seperti pada gambar berikut ini. Gaya Normal Karena pada sumbu vertikal tidak terjadi gerak, maka berdasarkan Hukum I Newton berlaku FY = 0 N + F sin θ – w = 0 N = w – F sin θ N = mg – F sin θ N = 2 kg10 m/s2 – 4 Nsin 60o N = 20 N – 4 N1/2 √3 N = 20 N – 2√3 N N = 16,6 N Gaya Gesek Statis fs = μsN fs = 0,215,6 fs = 3,32 N Gaya Tarik Gaya yang bekerja segaris dengan gaya gesek adalah komponen gaya F dalam arah mendatar yaitu F cos θ. Untuk mengetahui apakah balok bergerak atau tidak, maka kita hitung komponen gaya tersebut, yaitu sebagai berikut. FX = F cos θ FX = 4cos 60o FX = 41/2 FX = 2 N Kesimpulan FX < fs berarti balok masih dalam keadaan diam. Oleh karena itu, resultan gaya dalam arah sumbu-X memenuhi Hukum I Newton, yaitu sebagai berikut. FX = 0 FX – fs = 0 fs = FX fs = 2 N Jadi, gaya gesek yang bekerja pada balok dan lantai sebesar 2 N. 4. Pada susunan benda-benda seperti gambar di bawah ini. K adalah katrol, m1 = 10 kg, m2 = 5 kg, m3 = 10 kg, koefisien gesekan antara m1 dan m2 adalah 0,2 sedangkan koefisien gesekan antara m2 dengan bidang adalah 0,4. Apabila beban m3 dilepas, maka a Hitung gaya gesekan antara m1 dan m2 b Hitung gaya gesekan antara m2 dan bidang Penyelesaian Pertama, kita lukis garis-garis gaya yang bekerja pada sistem, seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini. a Gaya gesekan antara m1 dan m2 adalah sebagai berikut Untuk benda m1, dalam arah vertikal berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut. FY = 0 N1 – w1 = 0 N1 = w1 N1 = m1g Maka gaya geseknya adalah sebagai berikut. f1 = μ1N1 f1 = μ1m1g f1 = 0,210 kg10 m/s2 f1 = 20 N b Gaya gesekan antara m2 dan bidang adalah sebagai berikut. Untuk benda m2, dalam arah vertikal juga berlaku Hukum I Newton, yaitu sebagai berikut. FY = 0 N1 + N2 – w1 – w2 = 0 N1 + N2 = w1 + w2 N1 + N2 = m1g + m2g Maka gaya geseknya adalah sebagai berikut. f2 = μ2N1 + N2 f2 = μ2m1g + m2g f2 = μ2m1 + m2g f2 = 0,410 + 510 f2 = 0,41510 f2 = 60 N 5. Sebuah peti bermassa 50 kg, mula-mula diam di atas lantai horizontal kasar μk = 0,1; μs = 0,5. Kemudian peti itu didorong dengan gaya F = 100 N yang arahnya membentuk sudut θ terhadap arah horizontal. Jika sin θ = 0,6 dan cos θ = 0,8. Gaya gesek yang dialaminya sebesar… Penyelesaian Diketahui m = 50 kg μk = 0,1 μs = 0,5 F = 100 N sin θ = 0,6 cos θ = 0,8 g = 10 m/s2 Ditanyakan f? Jawab Diagram gaya yang bekerja pada benda tersebut diperlihatkan seperti pada gambar di bawah ini. Dalam arah vertikal tidak terjadi gerak diam sehingga berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut. FY = 0 N – F sin θ – w = 0 N = F sin θ + w N = F sin θ + mg Gaya gesek statis benda adalah sebagai berikut. fs = μsN fs = μsF sin θ + mg fs = 0,5[1000,6 + 5010] fs = 0,560 + 500 fs = 0,5560 fs = 280 N Karena F < fs maka benda diam sehingga berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut. FX = 0 F cos θ – f = 0 f = F cos θ f = 1000,8 f = 80 N Dengan demikian, gaya gesek yang dialami peti tersebut sebesar 80 N. FisikaMekanika Kelas 10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GerakSebuah benda dengan massa 10 kg berada pada bidang datar kasar dengan koefisien gesek 0,4 dan 0,3. Benda kemudian ditarik dengan gaya mendatar 35 N, percepatan benda tersebut adalah.... g = 10 m/s^2Hukum Newton Tentang GerakAnalisa Kuantitatif Hukum NewtonHukum NewtonMekanikaFisikaRekomendasi video solusi lainnya0435Sebuah mobil massanya 1,5 ton bergerak dengan kelajuan 72...Sebuah mobil massanya 1,5 ton bergerak dengan kelajuan 72...0134Suatu benda bermassa 5 kg berada di papan yang licin semp...Suatu benda bermassa 5 kg berada di papan yang licin semp...0130Gaya sebesar 40 ~N dengan arah ke kanan bekerja ke obje...Gaya sebesar 40 ~N dengan arah ke kanan bekerja ke obje...

benda dengan massa 10 kg berada di bidang mendatar kasar